BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

permen melayang :)

Sabtu, 23 Januari 2010

alhamdulillah

hari ini tanggal 23 januari 2010 ..
hari inni adala hari pembagian raport yang ditunggu temen temen ..
tapi pas pulang jiwa , ragha , batin , jasmani , rohani
harus siap menerima apa yang terjadi serta menerima muka
kusut , serem , mberut , serta gualakk kayak mau keluar api dari kepalanya
dari mama papa kita apabila kita dapet nilai yang jueeleek ...


hari ini pagi yg cerah langit indah burung burung berkicau
seru ..
aku mulai sekolah dengan kegiatan senam ..
senam kaset putuz putuz gejhe ..
tapi ada yang bikin aku ngguyu slias ketwwa
maz maz yang nyontoi senam tuhh kayak senam profesional ,..
aku pun ngguyu ampe kepencing pencing ..

setelah itu aku menjalani penganugerahan jabatan OFFICE STUDENT di sekolah
dikelas aku free terus maen sama anak anak yang lucu mbambong ndoweh dll
terus aku pulang dan menunggu kedatangan orang yang pualingg penting dihidupku
is my father .. dateng deh ayahku ..
aku pun ijin ke sardo buat beli kubik
setelah muter muter gejhe akir nya nemu deh tuh kubik
tuh kubik ternyata sembunyi dirak dan harus mbak penjaga yang cantik dan langsing
yang harus buka .. beli deh ..
mbalik ke mtsn .. aku liat my father sedang duduk termenung
meratapi kejamnya hidup ini
aku liat beliau sedang megang raport ku ..
aaahhhhh tidaak jangan jangan jelek ..
aku pun menghampiri beliau dengan suhu badan yang puuaannaasss , muka kusut soalnya belum disetrika ,
badan gemeter kayak kena gempa langkah kaki bueraatt soalnya di gantoli sama dhila

kuhampiri beliau beliau berkata
nadhila remidi 3 aku remidi 5
nadhila rankin 23 aku 26


HHHHAAAAAAAAA???????alangkah kagetnya aku saat itu rasanya suhu badan ku sudah kayak di
gurun pasir yang puaanasss muka belum disetrika di roek robek badan kena tsunami terbang entah kemana .. rasanya gak ingin hidup ...

mukaku pun dengan memelas kayak kucing terimut sedunia
memohon supaya aku bisa ngeliat raport ku ..
seketika wajah ayahku langsung ketawa dan memelukku dan dhila
ternyata beliau bercanda .. ternyata aku dan dhila gakada yang remidi
ranking nya pun buaguzz tapi gak aku sebutin ya .. takut sombong ..

seketika tubuhku menjadi normal  kaki pun terasa hilang gantolannya
trima kasi ya allah...

Sabtu, 16 Januari 2010

ayah ..

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...

Akan sering merasa kangen sekali dengan Ibunya..

Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,

tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,

tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah , Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil

Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,

Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA..

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.

Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu .

Ketika kamu sudah beranjak remaja....
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu

Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu..

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya.

Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :)

Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.

Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir..

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut.
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu..

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?

"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah"

Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....

Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...

Ayah harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?

Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.

Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.

Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu"

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu

Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.

Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin.
Karena Ayah tahu....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti

Dan akhirnya....
Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Ayah menangis karena Ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa...

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik...

Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Ayah telah menyelesaikan tugasnya....

Ayah, Papa, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal...

ayah ibu ..

Sudah sekian lama, sejak tangan ayah dan ibu mendekap diriku yang mungil ini dalam pelukan hangat..
merawatku dengan penuh kasih sayang, cinta, perhatian, dan bimbingan agar aku bisa jadi pribadi yang bisa dibanggakan..

tapi, seiring waktu berjalan, semakin banyak kesalahan yang aku perbuat yang menyakiti ayah dan ibu...

hanya lewat catatan kecil ini, ku ungkapkan semua yang ada di benak ku, rasa bersalah yang mendalam telah menyakiti ayah dan ibu berulang kali (yang hebatnya, ayah dan ibu tidak pernah bisa membenci anaknya walaupun telah aku sakiti hatinya berulang kali..)

terima kasih ayah..
ayah sudah membanting tulang bekerja begitu giat demi menghidupi aku..
maaf ayah...
sering kali aku tidak memperhatikan bagaimana letihnya diri ayah mencari sesuap nasi bagi keluarga ini. begitu bodohnya aku tidak menanyakan keadaan diri ayah,begitu angkuhnya aku tidak memijat kaki mu, tanganmu ketika ayah letih setelah bekerja seharian demi aku...

terima kasih ibu...
ibu telah berjuang hidup dan mati demi melahirkan aku di dunia ini...
maafkan aku ibu...
sering aku tidak membantumui, tanganmu yang tidak lelah bekerja mengatur isi keluarga ini sangat berarti, namun jarang aku tawarkan diriku hanya sekedar untuk memijat tanganmu yang selalu mendekap diriku saat aku masih bayi...
begitu hinanya diriku sering membantah ucapan serta nasihat yang ibu beri padaku, yang seharusnya aku resapi baik2, yang seharusnya aku tahu, ibu sering menegurku karena ibu sayang padaku...

terima kasih ayah...
sejak aku lahir di dunia ini, ayah menggendongku dengan penuh rasa kasih sayang, menyuapi makan ketika aku lapar, menggantikan ibu mengurus rumah saat ibu terbaring di rumah sakit karna melahirkanku..
maafkan aku ayah...
sering kali aku mengejek dirimu, membantah tiap ucapan bijak dari mu, yang seharusnya aku sadar, ayah adalah imam di keluarga ini... begitu hinanya aku saat aku membohongi ayah untuk sekedar memakai kendaraan sesuka hati, atau meminta dijemput dari suatu tempat yang tujuannya hanya untuk kesenangan ku, padahal ayah telah letih bekerja seharian ini... begitu bodohnya aku ketika aku punya waktu senggang, yang aku lakukan malah menghabiskan uang dari ayah untuk foya2, sedangkan ayah bekerja mati2an demi se-sen uang yang akan menghidupi diri ini...

terima kasih ibu...
ibu tidak pernah mengeluh membimbingku, menjelaskan padaku yang mana yang baik dan yang salah, menjagaku ketika aku sakit, memberi aku kasih sayang tulus seorang ibu yang didambakan banyak orang...
sungguh, maafkanlah aku ibu...
tidak jarang aku menolak membantu ibu ketika ibu meminta bantuanku.. aku tidak memperhatikan betapa besarnya peran ibu di rumah, sedang aku, hanya sedikit yang bisa aku lakukan... betapa hinanya aku lebih senang menemani teman - temanku berbelanja menghabiskan uang sia2 di pusat belanja, daripada menemani ibu di rumah, mengerjakan tugas rumah yang berat itu...

sungguh banyak rasa terima kasih yang tak bisa aku ungkapkan lagi dalam kata2....
begitu besar cinta ini bagi ayah dan ibu...

maafkan aku ayah, ibu...
aku telah bersalah telah menyakiti hati ayah dan ibu, menyayat perih dari tiap perkataan dan perbuatan yang aku perbuat, yang tak sengaja tanpa kusadari telah menyakit hati ayah dan ibu...

aku terus berusaha menjadi anak yang berbakti dan baik untuk ayah dan ibu..

tidak cukup hanya membiayai ayah, ibu nantinya ketika aku besar nanti, untuk membayar dan menggantikan semua jerih payah ayah dan ibu agar aku bisa menjadi manusia yang berguna..

dengan segenap hati, aku sangat mencintai dan menyayangi ayah dan ibu...

terima kasih telah merawat diriku
terima kasih telah memberikan kasih sayang yang begitu besar padaku..
terima kasih telah menjadi orang tua yang sangat membanggakan...

__________________________

____

semoga, aku bisa menjadi pribadi yang ayah dan ibu banggakan...
semoga, aku bisa membuat ayah dan ibu tersenyum dengan keberhasilan ku telah menjadi seseorang yang ayah dan ibu impikan...

Amin..
 
 
 
tidak ada kata menyerah untuk membanggakan ortu ..

senandung maaf - white shoes and the couple company


senandungkan lagu ini untuk rindu di hati

berlutut di lantai bumi

bersedih menyepii

toreh kisah , senandung kasih .

maaf tuan , aku berjanji

tak mau menuai murka untukmu ohh kawan

berbisik didalam hatiii

kumohon maafkan

berbagi peluh , menuju cinta

daku membasuh keringat dukaa



merpati diatas dahan

menyusun sarang nya

kukembalikan hati mu seperti semula

menghapus kelabu , langiit jingga

meniti lagu , menyemat suka



gelombang nestapa

gelombang nestapa

gelombang nestapa kuharap sirna

oh

gelombang nestapa

gelombang nestapa

gelombang nestapa

gelombang nestapa kuharap sirna

Kamis, 14 Januari 2010

pingin cepet skulla


Sabtu, 09 Januari 2010

gak jelas cuma mau iseng aj kok

gak adakerjaan,gak ada penggawean,iseng,usil,ngganggur,boring,capek,pingin pergi,bosen,pengen cepet skolah...mungkin itu yang ada dipikiran kalian saat libur dan gak ngapa napain tapi pada saat kalian sekolah "duhhh pingin libur.."hweheheheheh sama aku juga kayak gitu jadi posting ini juga cuman maen maen soalnya boring pingin sekola...

Kamis, 07 Januari 2010

humorrrr lucu baca deh!

Salah Nurunin Resleting
Tumini seorang wanita dewasa pegawai sebuah kantor swasta asing pagi itu mau berangkat kerja dan lagi menunggu bus kota di mulut gang rumahnya. Seperti biasa pakaian yang dikenakan cukup ketat, roknya semi-mini, sehingga bodinya yang seksi semakin kelihatan lekuk likunya.

Bus kota datang, tumini berusaha naik lewat pintu belakang, tapi kakinya kok tidak sampai di tangga bus. Menyadari keketatan roknya, tangan kiri menjulur ke belakang untuk menurunkan sedikit resleting roknya supaya agak longgar.

Tapi, ough, masih juga belum bisa naik. Ia mengulangi untuk menurunkan lagi resleting roknya. Belum bisa naik juga ke tangga bus. Untuk usaha yang ketiga kalinya, belum sampai dia menurunkan lagi resleting roknya, tiba-tiba ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai Marini terloncat dan masuk ke dalam bus.

Tumini melihat ke belakang ingin tahu siapa yang mendorongnya, ternyata ada pemuda gondrong yang cengar-cengir melihat Tumini.

“Hei, kurang ajar kau. Berani-beraninya nggak sopan pegang-pegang pantat orang!”

Si pemuda menjawab kalem, “Yang nggak sopan itu situ, Mbak. Masak belum kenal aja berani-beraninya nurunin resleting celana gue.”

Pemeras Kecil
Seorang anak kecil yang bandel melihat kakaknya dicium oleh teman lelakinya. Esok harinya, ia menemui lelaki itu.

“Abang semalam mencium kakakku bukan?”
“Ya, tapi jangan keras-keras. Ini seribu untuk tutup mulut!”
“Terima kasih, ini uang kembaliannya lima ratus!”
“Lho, kok pakai uang kembalian segala?”
“Saya tidak mau nakal, Bang. Semua orang yg mencium kakak juga saya tagih lima ratus!”
“???!!!”

Sakit kanker ato Aids??
Seorang penderita kanker di beritahukan oleh dokternya bahwa hidupnya tidak lama lagi hanya sekitar 2 minggu lagi. Mendengar khabar tak mengenakkan hati, ia memberitahukan anaknya untuk segera mengadakan pesta besar perpisahan.

Ditengah kawan-kawannya ia menyatakan : “Maaf teman-teman, Saya mengumpulkan Kalian agar tahu bahwa Saya tak lama lagi akan meninggalkan Kalian, AIDS telah merongrong tubuh Saya.”

Anaknya dengan heran bertanya : “Ayah, mengapa Ayah berbohong atas penyebab kematian Ayah?”

Ayahnya menjawab : “Sssst, aku tak mau salah seorang dari mereka akan tidur dengan Ibumu yang cantik setelah aku meninggal kelak !”

Kalo Kerja Pake Ini
Kerja pake ini Di suatu pinggiran kota, hiduplah seorang nyonya yang cukup (sedikit mampu) dengan pembantunya yang selalu buat masalah.

Suatu hari, pembantu itu memecahkan piring untuk kesekian kalinya... akhirnya nyonya itu memanggil pembantunya sambil memaki berkata," Minah....kamu ini gimana...dasar org goblok, makanya kalau kerja itu jangan pake ini (sambil nunjuk lututnya) tapi pake ini (sambil nunjuk kepalanya, otak-red)...kamu saya pecat.."akhirnya pembantunya pergi...

5 tahun kemudian, di suatu Supermarket..si Nyonya ketemu dengan pembantunya yang dulu tapi dengan pakaian yang mewah dengan banyak perhiasan emas...

Si-nyonya memanggil," Minah, kok kamu sekarang berubah..menjadi kaya...kok bisa????
Si-pembantunya menjawab," makanya Bu, kalau kerja itu jangan pake ini (sambil nunjuk kepalanya, otak-red) tapi pake ini donk (sambil nunjuk dii antara pahanya)...."?#$#@"

dikutip dari:http://de-kill.blogspot.com/2009/04/kumpulan-cerpen-lucu.html

Rabu, 06 Januari 2010

hari ibu



kemaren pengurus osis matsanewa di bantu sama pengurus remasnya ndekor hall untuk acara hari ibu..kebetulan hari itu libur jadi ngumpul semua di hall untuk ndekor kayak ini...motong kertas krapnya niup balonnya masang masang ke ujung tembok huft~ cuapegk...jah tp pas hari H nya rusak kena angin ...rasanya mau nangis...huaaaaaaaa..tp gak papalah...yang penting jdi pake jas!hhe

happy birthday daddy.....


happy birthday my father..... kmarin adalah hari yang sangat membahagiakan bagiku..karena ayah ku ulang tahun. sayang gak ada mama,mama lagi di luar kota walau itu beliau senang karena aku sama dhila masih ingat dengan ulang tahun beliau.mungkin dengan puisi yang kuberikan ini beliau tau betapa aku menyayangi beliau...
ayah....

Rentang waktu

terkadang membuat kita lupa

bahwa kita semakin dewasa

Rentang waktu

terkadang membuat kita lupa

bahwa kita telah melanggar titah Yang Kuasa semoga panjang umur...

Rentang waktu

terkadang membuat kita sadar

bahwa kita hanya manusia

yang tak punya apa-apa

selain jasad yang tak berguna

Rentang waktu

terkadang membuat kita sadar

bahwa Tuhan tidak melihat harta dan rupa

melainkan hati yang ada di dalam dada

dan amal jasad yang lata

Walau Einstein berkata bahwa rentang waktu itu berbeda

tergantung dalam keadaan apa kita berada

Namun Tuhan telah berkata,

“Hanya Akulah yang tahu umur manusia”.

Sekular barat berkata,

“Waktu adalah dollar di dalam kantung”

Namun Hasan Al-Bana berkata,

“Waktu adalah pedang, potong atau terpotong”.

Waktu…..

Alam terus menari dalam simfoninya

Waktu…..

Umur manusia didikte olehnya

Waktu….. setiap detaknya

memakukan kita di persimpangan jalan

jalan Tuhan atau jalan setan

Rentang waktu…..

semoga tak melalaikan kita

tuk terus berjalan di jalan-Nya